Metode Demonstrasi


     Demonstrasi berarti memperlihatkan. Untuk dapat dianggap suatu eksperimen, demonstrasi harus diatur sehingga jawab terhadap masalah tidak diketahui oleh para siswa.
     Demonstrasi biasanya dilakukan oleh guru. Itu terutama dilakukan jika bersangkutan dengan benda atau bahan yang mahal, yang mudah pecah, yang mudah rusak, berbahaya bagi kesehatan dsb. Banyak manfaat yang diperoleh jika para siswa sendiri menyajikan demonstrasi baik sendiri atau kelompok kecil.


     Fungsi demonstrasi antara lain :
(1) untuk memunculkan suatu masalah,
(2) memberi gambaran sesuatu secara lebih jelas,
(3) membantu memecahkan masalah, dan
(4) untuk secara singkat mengulangi apa yang telah dipelajari siswa.

     Demonstrasi memiliki keunggulan berikut:
(1) mengarahkan pikiran dan pusat perhatian siswa,
(2) dapat mengekonomiskan biaya,
(3) dapat menghindari bahaya jika dilakukan oleh siswa,
(4) dapat menghemat waktu.

    Disamping itu, kelemahannya:
(1) peran serta siswa terbatas,
(2) sering tidak dapat diikuti siswa secara baik,
(3) siswa terlalu yakin pada demonstrasi yang ‘mulus’.

     Demonstrasi tidak baik bila siswa dapat melakukan eksperimen secara individual dengan lebih efektif.
     Demonstrasi perlu dipersiapkan & dicoba terlebih dahulu.
     Bila seorang guru mengatakan hasil yang akan disaksikan setelah demonstrasi di saat sebelum memulai demonstrasi, maka itu dapat meniadakan kesempatan siswa untuk merumuskan masalah, berspekulasi, merencanakan metode pendekatan masalah,  dan menarik kesimpulan berdasarkan apa yang mereka saksikan.
     Guru tidak boleh melepaskan perhatian pada siswa saat berdemonstrasi. Kurangi ketegangan kelas.
     Sebagai tambahan, demonstrasi seorang guru dapat dibantu oleh beberapa orang siswa.

METODE DEMONSTRASI

     Sudirman, 1989): “Tidak semua yang dijelaskan guru dapat diterima oleh semua siswa dengan mudah . Hal itu disebabkan oleh:

1 Tingkat perkembangan berpikir yang berbeda. Perkembangan berpikir dimulai dari kongkrit menuju abstrak; apa yang dipelajari akan lebih jelas dan mudah dipahami siswa dengan melihat langsung atau melalui alat/benda tiruan yang ditunjukkan (diragakan/didemonstrasikan) guru.  Itu sebabnya di TK dan SD lebih banyak pengajaran melalui alat/benda.

2 Sifat bahan yang dipelajari tidak semua sama.” Ada bahan yang perlu dipertunjukkan untuk lebih memperjelas seperti berbagai hal yang baru.

3 Tipe belajar individu yang berbeda. Ada yang
a Tipe visual               : yang lebih mudah belajar dengan melihat langsung atau melalui benda tiruan. Untuk tipe itu, demonstrasi sebaiknya banyak digunakan.
   b Tipe auditif : yang lebih mudah belajar dengan mendengarkan
   c Tipe motorik           : yang lebih mudah belajar dengan melakukan langsung. Metode demonstrasi, latihan/drill sebaiknya banyak digunakan.
d Tipe campuran        : Sulit secara pasti, tapi lihat saja kecenderungannya untuk menentukan tipe ini pada manusia.  

Pengertian
     Sudirman, 1989: “Metode demonstrasi ialah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan”.

Kelebihannya
1  Pengajaran menjadi lebih jelas, lebih kongkret, lebih menarik
2 Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
Kekurangannya
1 Diperlukan keterampilan guru secara khusus
2 Fasilitas yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik
3 Diperlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping sering memerlukan
   waktu lama.

Cara Pelaksanaannya
1 Perencanaan dan Persiapan
   a Tentukan tujuan demonstrasinya
   b Tentukan materi yang akan didemonstrasikan
   c Siapkan fasilitasnya
   d Tata peralatan dan kelas pada posisi yang baik  
   e Pertimbangkan jumlah siswa agar semua siswa dapat melihatnya dengan jelas
   f  Buatlah garis besar langkah yang akan didemonstrasikan secara berurutan dan 
      tertulis agar dapat dibaca siswa dan guru secara keseluruhan
   g Lakukanlah dulu uji coba demonstrasi.

2 Pelaksanaan   
  a Periksa kembali semua persiapan
  b Siapkan catatan oleh siswa
  c Pada waktu berjalan demonstrasi, sekali-kali perhatikanlah keadaan siswa apakah
     semua mengikuti dengan baik.
  d. Ciptakan suasana yang humoris agar tidak tegang.
  e Beri kesempatan siswa bertanya dan atau mencoba melakukannya sendiri.

3 Tindak Lanjut dan Evaluasi
     Tindak lanjutnya dapat berupa pemberian tugas  misalnya membuat laporan, menjawab pertanyaan atau masalah, mengadakan latihan/percobaan lebih lanjut. Guru dapat juga bersama siswa mengadakan evaluasi: apakah demonstrasinya berjalan efektif sesuai dengan tujuan dsb.