Stockholm, Ada orang yang memiliki tingkat kreativitas tinggi dan ide-ide yang tak terpikirkan oleh orang lain. Tapi seringkali orang seperti ini dicurigai menderita penyakit mental. Adakah hubungan kreativitas dengan penyait mental?
Studi terbaru menunjukkan otak memberikan respons yang sama terhadap senyawa kimia dopamin pada penderita skizofrenia dan juga orang-orang yang sangat kreatif.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kesamaan antara orang yang sangat kreatif dan dengan skizofrenia. Temuan ini menunjukkan bahwa tipe orang yang kreatif kemungkinan tidak dapat menyaring informasi di kepalanya seperti layaknya orang normal, sehingga orang kreatif lebih mampu membuat hubungan untuk menciptakan ide-ide unik.
"Berpikir di luar kotak (cara biasa) kemungkinan karena memiliki kotak yang kurang utuh atau lengkap," ujar peneliti Fredrik Ullen dari Karolinska Institutet di Stockholm, Swedia, seperti dikutip dari LiveScience, Kamis (20/5/2010).
Studi ini menemukan bahwa keterampilan kreatif lebih umum ditemukan pada orang yang memiliki penyakit mental dalam riwayat keluarganya. Orang seperti ini juga diasosiasikan memiliki risiko lebih tinggi terhadap skizofrenia dan gangguan bipolar.
Beberapa penelitian juga menemukan hubungan antara kemampuan kreatif dan sistem dopamin di otak, yaitu jaringan saraf yang dibentuk untuk merespons dopamin. Namun mekanisme mengenai hubungan dopamin dan kreativitas sebagian besar masih menjadi misteri.
Ullen dan rekan-rekannya memberikan tes psikologi pada 14 orang peserta yang tidak memiliki sejarah penyakit mental di keluarganya. Tes ini dirancang untuk mengukur kreativitas dengan cara meminta partisipan menemukan solusi yang berbeda untuk memecahkan suatu masalah.
Ternyata, partisipan yang melakukan tugas ini dengan baik dan sangat kreatif memiliki kerapatan reseptor dopamin di otak atau dikenal dengan reseptor D2 yang lebih rendah. Reseptor D2 terletak di dalam daerah talamus.
"Diketahui bahwa orang dengan skizofrenia juga memiliki kerapatan D2 yang rendah di bagian otak talamus. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara penyakit mental dengan kreativitas," ungkap Ullen.
Bagian otak talamus memiliki fungsi sebagai pusat relay (penyiaran kembali), menyaring informasi sebelum mencapai daerah korteks serta bertanggung jawab terhadap kemampuan kognisi dan penalaran.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan secara online pada 17 Mei 2010 dalam jurnal PLoS ONE.
sumber : www.health.detik.com
Studi terbaru menunjukkan otak memberikan respons yang sama terhadap senyawa kimia dopamin pada penderita skizofrenia dan juga orang-orang yang sangat kreatif.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kesamaan antara orang yang sangat kreatif dan dengan skizofrenia. Temuan ini menunjukkan bahwa tipe orang yang kreatif kemungkinan tidak dapat menyaring informasi di kepalanya seperti layaknya orang normal, sehingga orang kreatif lebih mampu membuat hubungan untuk menciptakan ide-ide unik.
"Berpikir di luar kotak (cara biasa) kemungkinan karena memiliki kotak yang kurang utuh atau lengkap," ujar peneliti Fredrik Ullen dari Karolinska Institutet di Stockholm, Swedia, seperti dikutip dari LiveScience, Kamis (20/5/2010).
Studi ini menemukan bahwa keterampilan kreatif lebih umum ditemukan pada orang yang memiliki penyakit mental dalam riwayat keluarganya. Orang seperti ini juga diasosiasikan memiliki risiko lebih tinggi terhadap skizofrenia dan gangguan bipolar.
Beberapa penelitian juga menemukan hubungan antara kemampuan kreatif dan sistem dopamin di otak, yaitu jaringan saraf yang dibentuk untuk merespons dopamin. Namun mekanisme mengenai hubungan dopamin dan kreativitas sebagian besar masih menjadi misteri.
Ullen dan rekan-rekannya memberikan tes psikologi pada 14 orang peserta yang tidak memiliki sejarah penyakit mental di keluarganya. Tes ini dirancang untuk mengukur kreativitas dengan cara meminta partisipan menemukan solusi yang berbeda untuk memecahkan suatu masalah.
Ternyata, partisipan yang melakukan tugas ini dengan baik dan sangat kreatif memiliki kerapatan reseptor dopamin di otak atau dikenal dengan reseptor D2 yang lebih rendah. Reseptor D2 terletak di dalam daerah talamus.
"Diketahui bahwa orang dengan skizofrenia juga memiliki kerapatan D2 yang rendah di bagian otak talamus. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara penyakit mental dengan kreativitas," ungkap Ullen.
Bagian otak talamus memiliki fungsi sebagai pusat relay (penyiaran kembali), menyaring informasi sebelum mencapai daerah korteks serta bertanggung jawab terhadap kemampuan kognisi dan penalaran.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan secara online pada 17 Mei 2010 dalam jurnal PLoS ONE.
sumber : www.health.detik.com