Mengapa Sulit Berkonsentrasi?

Jakarta, Pada beberapa orang, sulit menjaga konsentrasi disebabkan oleh kondisi medis misalnya Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH). Namun tak sedikit yang dipicu hal-hal sederhana, yang tentunya lebih mudah untuk diatasi.

Hal-hal yang dimaksud umumnya terkait dengan faktor internal pada individu yang bersangkutan, misalnya stres dan kurang olahraga. Ada juga faktor eksternal, seperti lingkungan kerja serta dampak buruk dari perkembangan teknologi.

Berikut ini adalah 5 faktor yang menyebabkan konsentrasi berkurang, dikutip dari Health, Minggu (16/5/2010).

Keracunan teknologi
Banyaknya gadget di meja kerja ibarat 2 sisi mata uang. Di satu sisi bisa memberikan kenyamanan, bahkan kemudahan melalui fitur-fitur pengingat dan pengatur jadwal. Di sisi lain, semakin banyak benda yang menarik perhatian akan menyulitkan otak untuk fokus pada satu pekerjaan. Kembali ke buku agenda kadang lebih efektif untuk sekedar mengingat jadwal. Untuk menghindari ketergantungan, sekali waktu luangkan diri untuk menghindari iPod, Blackberry, komputer, laptop dan perangkat canggih lainnya. Waktu yang tepat antara lain selepas makan malam atau sebelum tidur.

Kurang tidur
Bulan depan ketika berlangsung perhelatan Piala Dunia 2010, dipastikan produktivitas para pekerja akan menurun. Kualitas tidur yang kurang baik karena harus bergadang untuk nonton bola akan mengganggu konsentrasi ketika bekerja siang harinya. Dampak lain dari kurang tidur adalah mood yang terganggu, mudah marah dan mudah merasa lelah. Kondisi tertentu bahkan membutuhkan pertolongan medis untuk memperbaikinya misalnya pada gangguan tidur (sleep disorder).

Kurang puas dengan pekerjaan
Sangat wajar apabila suasana kerja yang tidak menyenangkan akan mengurangi mood dan konsentrasi. Kondisi ini terjadi apabila terlibat konflik dengan atasan atau rekan kerja, maupun mengerjakan proyek yang membosankan atau tidak sesuai dengan minat dan kemampuan. Individu dengan GPPH juga mengalami hal semacam ini, dan membutuhkan pertolongan medis untuk memperbaiki kinerjanya. Jika bukan karena GPPH, solusi paling mudah adalah mencari pekerjaan baru.

Terlalu banyak tekanan
Stres dan perasaan gelisah sangat menganggu konsentrasi karena mempengaruhi bagian pusat kognitif di otak. Bagian tersebut bertanggung jawab pada kemampuan untuk berpikir secara cepat dan tajam. Untuk meredakan stres, banyak cara bisa dilakukan misalnya meditasi. Peneliti dari UCLA bahkan mengklaim, meditasi bisa mengatasi depresi dan memberikan perkembangan positif pada penderita GPPH.

Kurang olahraga
Sejumlah bukti ilmiah menunjukkan, olahraga secara teratur dapat menjaga pikiran tetap tajam sekaligus meningkatkan kapasitas ingatan. Bahkan hal ini juga berlaku pada individu dengan GPPH. Di samping itu, aktivitas yang menguras banyak keringat akan membakar kelebihan energi yang sering memicu rasa gelisah. Dampaknya, tidur malam menjadi lebih efektif dan berkualitas sehingga pikiran lebih segar saat bekerja pada siang harinya.

sumber : www.health.detik.com