Nama : Mochamad Saeffulloh
NIM : 2119090130
Tingkat : Biologi 2 C
UTS Matkul : Kap. Sel. Biologi SMA I
1. Pokok bahasan: Klasifikasi Makhluk Hidup
Miskonsepsi:
Dalam keseharian siswa di sekolah dan juga masyarakat pada umumnya, sering salah mengartikan atau menerapkan antara Benda Hidup, Benda Tak Hidup dan Benda Mati.
Sebagai contoh: Batu dan Kaca.
Miskonsepsinya yaitu: Ketika seseorang ditanya tentang batu dan kaca, "Termasuk benda apakah batu dan kaca?" Pada umumnya menjawab "BENDA MATI". Padahal hal tersebut salah.
Konsep yang sebenarnya:
Batu dan kaca termasuk "BENDA TAK HIDUP", karena kalau benda mati berarti batu dan kaca pernah hidup, tetapi karena batu dan kaca tidak pernah hidup jadi termasuk benda tak hidup.
Berbeda dengan contoh seperti lemari dan kursi yang terbuat dari kayu, karena kayu pernah mengalami hidup, jadi disebut benda mati.
2. Konsep "Otot"
Miskonsepsi:
Di masyarakat umum otot diartikan sebagai urat yang terdapat pada daging. Dan bahkan banyak yang menempatkan kata "otot" sebagai tenaga yang kuat dan kekar.
Konsep yang sebenarnya:
Pengertian yang sebenarnya yaitu otot merupakan daging. Otot adalah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama.
3. Konsep "Sendi"
Miskonsepsi:
Menurut pengetahuan para pelajar sekolah bahwa dalam tengkorak manusia tidak terdapat sendi, sendi hanya terdapat pada penghubung antar tulang.
Konsep yang sebenarnya:
Pengertian yang sebenarnya bahwa ternyata sendi tidak hanya terdapat penghubung antar tulang, tetapi juga terdapat dalam tengkorak manusia.
4. Konsep "Efek Rumah Kaca"
Banyak orang yang belum mengetahui arti sebenarnya dari Efek Rumah Kaca, bahkan salah dalam mengartikannya di masyarakat umum dan siswa di sekolah.
Miskonsepsi:
Ada yang mengartikan bahwa efek rumah kaca yaitu adanya gedung-gedung bertingkat di kota besar yang dindingnya menggunakan kaca sehingga memantulkan panas matahari kembali ke atmosfer bumi.
Ada pula yang mengartikan bahwa efek rumah kaca yaitu konsumsi/pemakaian kaca yang berlebihan oleh masyarakat bumi.
Dan pada umumnya mengartikan bahwa efek rumah kaca yaitu rumah-rumah yang banyak menggunakan/terbuat dari kaca.
Konsep yang sebenarnya:
Pengertian efek rumah kaca yaitu: Energi matahari berubah menjadi panas ketika sampai dibumi, bumi akan menyerapnya dan sebagian lagi dipantulkan. Panas yang dipantulkan berwujud radiasi inframerah gelombang panjang ke luar angkasa. Sebagian panas terperangkap di atmosfer bumi akibat uap air, karbonmonoksida, karbondioksiksida, CFC dan metana yang menumpuk di atmosfer dan menjadikan perangkap gelombang radiasi tersebut. (Emisi gas seperti karbondioksida dihasilkan dari aktifitas manusia di bumi yang berlebih, sehingga gas tersebut menumpuk di atmosfer). Gas-gas tersebut menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Sehingga suhu bumi terus naik dan mengakibatkan panas yang berlebih.
5. Konsep "Hujan Asam"
Miskonsepsi:
Para pelajar di sekolah dan di masyarakat umum, hujan asam diartikan sebagai hujan yang biasa, yang airnya berasa asam, tanpa tercampur bahan-bahan atau zat-zat lain yang bereaksi dengan air hujan tersebut.
Konsep yang sebenarnya:
Hujan asam diartikan sebagai hujan alami yang bersifat asam dengan pH dibawah 5,6. Bersifat asam karena karbondioksida di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan.