Aqidah Agama Islam

Iman, Islam dan Ihsan merupakan pokok aqidah islam yang tidak dapat terpisahkan satu sama lain sehingga tidak akan sempurna seseorang yang mempelajari ketiga hal tersebut secara sektoral atau terpisah-pisah. Ketiga pokok aqidah tersebut diibaratkan sebuah bangungan yang disebut sebagai rumah kita, yang secara global terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :

1. Rukun Iman
Bagian ini berfungsi sebagai fondasi yang terdiri dari tiga unsur yaitu pembenaran dengan hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Jadi Iman adalah keyakinan sekaligus juga amal (QS. 49 : 15).

2. Rukun Islam
Islam dibangun diatas lima dasar yaitu rukun islam. Ibarat sebuah rumah rukun islam adalah tiang-tiang / penyangga bangunan keislaman seseorang. Didalamnya mencakup hukum-hukum islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. "Sesungguhnya islam mencakup lima perkara : bersaksi sesungguhnya (sahadat), mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah dan puasa di bulan Ramadhan". (HR. Bukhari Muslim). Tetapi bagi siapa yang mengerjakan Rukun Islam yang lima, belum berarti dia telah total masuk Islam, ia hanya baru membangun landasan bagi amal-amalanya.

Rukun Islam merupakan landasan operasioal dari Rukun Iman (QS. 7 : 172) :
a. Syahadat adalah 'agreement' (perjanjian) antara seorang muslim dengan Allah SWT.
b. Shalat adalah 'training' agar setiap muslim dikehidupannya sujud (beribadah) kepada Allah SWT. (QS. 6 : 162).
c. Zakat adalah 'training' agar menginfakan hartanya, karena dalam setiap harta seorang muslim itu adalah milik Allah. (QS. 57 : 7, QS. 59 : 7).
d. Puasa adalah 'training' agar mengendalikan kebiasaan pada jasmani yaitu makan dan minum dan rohani yaitu hawa nafsu. (QS. 2 : 185).
e. Haji adalah 'training' dalam pengorbanan jiwa dan harta dijalan Allah, mengamalkan persatuan dan persamaan derajat dengan sesama manusia. (QS. 22 : 27-28).

3. Ihsan (Perbuatan Baik dan Berkualitas)
Ihsan dianalogkan sebagai atap bangunan Islam yang berfungsi sebagai pelindung bagi bangunan keislaman seseorang. Jika seseorang berbuat ihsan maka amal-amal islam lainnya akan terpelihara dan tahan lama. Terdapat dua alasan mengapa kita harus berbuat ihsan. Pertama, adanya monitoring Allah (Muraqabatullah) dan kedua, adalah adanya kebaikan Allah (Ihsanullah). (QS. 28 : 77, QS. 108 : 1-3).
Artinya tegaknya Islam dalam diri seseorang bergantung pada kualitas pondasinya dan daya tahan islam pada diri seseorang bergantung pada kualitas atapnya. Jadi satu sama lain harus saling mendukung.