Sebagian besar penyebab rambut rontok adalah imbas dari perilaku orang tersebut seperti sering mewarnai rambut, pengeritingan dan meluruskan rambut berulang-ulang atau salah menggunakan shampoo.
Namun pertumbuhan rambut juga dipengaruhi oleh kesehatan orang tersebut. Karena beberapa penyakit dan obat-obatan tertentu bisa menyebabkan rambut menjadi rontok, kusam atau rapuh.
Seperti dikutip Dailymail, Senin (31/5/2010), terdapat beberapa kondisi tubuh yang bisa menyebabkan rambut rontok, yaitu:
Anemia
Anemia biasanya disebabkan karena tubuh kekurangan zat besi, padahal zat besi sangat dibutuhkan untuk memproduksi sel darah merah. Akibat dari kondisi ini menyebabkan produksi sel darah merah berkurang, sehingga asupan oksigen ke kulit kepala juga menurun. Hal ini mengakibatkan folikel rambut kekurangan nutrisi yang pada akhirnya menyebabkan rambut rontok dan terlihat lebih tipis.
Gejala lain yang mengikuti kondisi ini adalah kulit terlihat pucat, lesu dan kelelahan. Hal ini bisa diatasi dengan mengonsumsi vitamin C serta mengurangi asupan kafein dan alkohol, sehingga dapat meningkatkan asupan zat besi yang membantu penyerapan nutrisi untuk pertumbuhan rambut.
Gangguan makan
Jika seseorang mengalami gangguan makan, seperti menurunkan berat badan secara tiba-tiba atau membatasi ketat asupan kalori untuk menjaga berat badan agar tetap rendah, bisa membuat rambut menjadi tipis dan terlihat kusam.
Karena itu konsumsilah protein yang cukup, makanan yang mengandung vitamin B kompleks, seng dan asam lemak essensial. Usahakan untuk mengonsumsi protein saat sarapan, karena saat itu adalah tingkat terendah dari protein pada folikel rambut.
Gangguan tiroid
Gejala pertama dari gangguan tiroid adalah rambut yang mudah rontok. Hormon tiroid yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dalam tubuh bisa mempengaruhi metabolisme dan siklus pertumbuhan rambut. Untuk mengatasinya usahakan mengonsumsi protein yang cukup serta melakukan pijat kepala setiap paginya.
Stres
Hormon yang dikeluarkan oleh tubuh selama stres akan mempengaruhi penyerapan vitamin B yang dibutuhkan oleh rambut. Stres emosional juga bisa menyebabkan alopesia (kebotakan) yang mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel rambut, sehingga mengakibatkan rambut rontok.
Untuk mengatasinya, cobalah menghindari kondisi stres dengan berusaha menemukan cara untuk menghibur diri sendiri. Sedangkan untuk alopesia bisa diatasi dengan cara pemberian steroid atau terapi sinar UV.
www.health.detik.com
Namun pertumbuhan rambut juga dipengaruhi oleh kesehatan orang tersebut. Karena beberapa penyakit dan obat-obatan tertentu bisa menyebabkan rambut menjadi rontok, kusam atau rapuh.
Seperti dikutip Dailymail, Senin (31/5/2010), terdapat beberapa kondisi tubuh yang bisa menyebabkan rambut rontok, yaitu:
Anemia
Anemia biasanya disebabkan karena tubuh kekurangan zat besi, padahal zat besi sangat dibutuhkan untuk memproduksi sel darah merah. Akibat dari kondisi ini menyebabkan produksi sel darah merah berkurang, sehingga asupan oksigen ke kulit kepala juga menurun. Hal ini mengakibatkan folikel rambut kekurangan nutrisi yang pada akhirnya menyebabkan rambut rontok dan terlihat lebih tipis.
Gejala lain yang mengikuti kondisi ini adalah kulit terlihat pucat, lesu dan kelelahan. Hal ini bisa diatasi dengan mengonsumsi vitamin C serta mengurangi asupan kafein dan alkohol, sehingga dapat meningkatkan asupan zat besi yang membantu penyerapan nutrisi untuk pertumbuhan rambut.
Gangguan makan
Jika seseorang mengalami gangguan makan, seperti menurunkan berat badan secara tiba-tiba atau membatasi ketat asupan kalori untuk menjaga berat badan agar tetap rendah, bisa membuat rambut menjadi tipis dan terlihat kusam.
Karena itu konsumsilah protein yang cukup, makanan yang mengandung vitamin B kompleks, seng dan asam lemak essensial. Usahakan untuk mengonsumsi protein saat sarapan, karena saat itu adalah tingkat terendah dari protein pada folikel rambut.
Gangguan tiroid
Gejala pertama dari gangguan tiroid adalah rambut yang mudah rontok. Hormon tiroid yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dalam tubuh bisa mempengaruhi metabolisme dan siklus pertumbuhan rambut. Untuk mengatasinya usahakan mengonsumsi protein yang cukup serta melakukan pijat kepala setiap paginya.
Stres
Hormon yang dikeluarkan oleh tubuh selama stres akan mempengaruhi penyerapan vitamin B yang dibutuhkan oleh rambut. Stres emosional juga bisa menyebabkan alopesia (kebotakan) yang mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel rambut, sehingga mengakibatkan rambut rontok.
Untuk mengatasinya, cobalah menghindari kondisi stres dengan berusaha menemukan cara untuk menghibur diri sendiri. Sedangkan untuk alopesia bisa diatasi dengan cara pemberian steroid atau terapi sinar UV.
www.health.detik.com