Home » Archives for 2011
Hereditas Pada Manusia
Ordo Casuarinales, Ordo Fagales, Ordo Urticales dan Ordo Piperales
ORDO MYRTALES
ORDO MYRTALES
Soeharto Dan Swasembada Pangan
Klasifikasi Tumbuhan Menurut Theophratus
Theophratus mengklasifikasikan tumbuhan ke dalam 5 golongan :
Pohon
Definisi
Pohon yaitu tumbuhan yang memiliki batang berkayu, yang terbagi dalam 2 kelompok yang berakar tunggang dan berakar serabut, yang tingginya lebih dari 6 meter.
Karakteristik
® Berkayu
® Batang utama yang tumbuh tegak, memopang tajuk pohon.
® Memiliki batang sejati yang berkayu.
® Batangnya keras.
® Tumbuhan lengkap (akar, batang dan daun).
Contoh tumbuhan
Pohon kelapa, pohon mangga, pohon rambutan, pohon jambu dan pohon mahoni.
Perdu
Definisi
Perdu yaitu tumbuhan berkayu yang dibedakan dengan pohon karena cabangnya yang banyak dan tingginya yang lebih rendah, kurang dari 4-5 meter.
Karakteristik
® Tumbuhan yang umumnya berakar tunggang, berbatang kayu, hidup bergerombol lebih dari satu pohon, cabang ranting dan daunnya tumbuh bergerombol.
® Memiliki kayu dan batang yang hijau.
® Tumbuh cepat dan menghasilkan bunga dan banyak biji dalam singkat periode tertentu.
® Memiliki daun dan batang yang mati turun di akhir musim tanam ke tingkat tanah.
Contoh tumbuhan
Mawar, melati, katuk dan cabe.
Semak
Definisi
Semak yaitu tumbuhan berkayu yang memiliki banyak ranting dan bercabang pendek, tinggi yang lebih rendah dari pohon, kurang dari 1 meter.
Karakteristik
® Berkayu tapi dibedakan dengan pohon karena cabangnya banyak dan tinggi yang lebih rendah.
® Memiliki kayu yang sedikit, batang yang lembut dan hijau.
® Tumbuh cepat dan menghasilkan bunga dan biji dalam singkat periode waktu tertentu.
® Cabang ranting dan daunnya tumbuh bergerombol.
Contoh tumbuhan
Teh-tehan atau tanaman pagar, peony, sirih, ciplukan dan nilam.
Tumbuhan memanjat (Liana)
Definisi
Tumbuhan memanjat yaitu tumbuhan yang tumbuh memanjat pada tumbuhan lain yang lebih besar dan tinggi, atau buatan manusia untuk dukungan, dalam upaya mendapatkan cahaya matahari, tetapi akarnya tetap berada di dalam tanah sebagai sarana untuk mendapatkan makanan.
Karakteristik
® Tumbuh memanjat pada tumbuhan lain yang lebih besar dan tinggi, atau buatan menusia.
® Batang bukan sebagai menanggung berat tumbuhan, tapi fleksibel dan memiliki kekuatan tarik yang besar.
® Batang berevolusi untuk menahan, menarik dan memutar.
® Pertumbuhan tunas sangat cepat.
® Ada penundaan yang lama dalam pembesaran daun sampai batang atau sumbu silinder menjadi melilit mendukung.
® Batang yang relatif sempit dibanding luas daun.
® Batang kayu sangat fleksibel untuk membungkuk, memutar dan melingkar.
® Memiliki pembuluh yang sangat besar untuk membawa volume air sampai batang.
Contoh tumbuhan
Anggur, labu, markisa dan rotan.
Terna (Herba)
Definisi
Terna yaitu tanaman yang memiliki batang berair atau berbatang lunak karena tidak membentuk kayu.
Karakteristik
® Batang lunak berair.
® Tidak memiliki kayu
Contoh tumbuhan
Tanaman bayam, kangkung, sawi, talas dan suweg.
Soeharto Versus Petani
PENGARUH BUDAYA GLOBALISASI TERHADAP PERGAULAN REMAJA DAN PANDANGAN ISLAM TERHADAPNYA
Benarkah Siswa Jurusan IPS Lebih Bodoh di Banding IPA?.........
Ketika kita masih duduk di bangku SLTA ada satu peristiwa yang menarik untuk di ulas kembali, apalagi ini mengenai pengambilan jurusan di waktu menempuh pendidikan SLTA, sebab jurusan merupakan penentu langkah kita dalam mengambil kebijakan masa depan, sehingga ketepatan dalam mengambil jurusan di anggap penentu keberhasilan seorang pelajar. |
Aktivitas Enzim Katalase
1. Untuk membuktikan adanya enzim katalase di dalam sel hewan.
2. Untuk mengetahui pengaruh asam, basa dan temperatur terhadap kerja enzim.
Menghitung Haemoglobin Darah
Untuk menentukan konsentrasi haemoglobin dalam darah
Alat dan bahan :
1. Blood lancet
2. Test paper tallquist
3. Alkohol 70%
4. Kapas
Tekanan Darah Dan Denyut Jantung, Sebelum Dan Sesudah Aktivitas
1. Mengamati tekanan darah sistole dan diastole
2. Menghitung denyut jantung
Alat dan bahan :
1. Sphygomomanometer
2. Stetoskop
3. Stopwatch
Test Saliva
Untuk mengetahui pengaruh asam, basa dan temperatur terhadap ketiga enzim amylase.
Alat dan bahan :
1. Larutan kanji/amylum 2%
2. Larutan HCL 1 N
3. Larutan NaOH 1 N
4. Larutan lugol
5. Saliva
6. Tabung reaksi dan raknya
7. Thermometer
8. Arloji/Stopwatch
9. Pipet tetes
Reseptor Rasa
Alat dan bahan :
1. Larutan asam cuka 33%
2. Larutan NaCl 10%
3. Larutan aspirin
4. Larutan gula tebu 5%
5. Aplikator (batang yang ujungnya diberi kapas) / cutton bud
6. Peta rasa
7. Kertas tissue
Cara kerja :
1. Salahsatu perwakilan kelompok melakukan kumur-kumur, kemudian lidah dikeringkan dengan kertas tissue.
2. Aplikator dicelupkan ke dalam larutan asam, larutan yang kelebihan dibuang dengan menekan sisi tempat larutan tersebut.
3. Aplikator disentuh di daerah ujung, sepanjang sisi, tengah dan belakang lidah.
4. Ditulis tanda (+) pada daerah peta rasa yang sesuai ia rasakan larutan tersebut. Ditulis tanda (-) pada daerah peta rasa yang disentuh tidak sensitive terhadap larutan yang diuji.
5. Prosedur tersebut dilakukan juga dengan menggunakan larutan NaCl, larutan aspirin, dan larutan gula tebu satu demi satu.
Pemeriksaan Golongan Darah
Alat dan bahan :
1. Kapas yang direndam dalam alkohol 70%
2. Blood lancet
3. Antisera A dan B
4. Anti Rh serium
5. Objek glass
6. Tusuk gigi
Cara kerja :
Untuk menentukan golongan darah A, B, AB dan O :
1. Ujung jari manis dihapus menggunakan kapas yang telah direndam dalam alkohol 70%.
2. Ujung jari ditusuk dengan menggunakan blood lancet steril.
3. Tetesan darah pertama dihapus dengan kapas beralkohol sampai bersih.
4. Jari dipijit hingga keluar darah dari luka tadi, kemudian diteteskan darah pada glass objek di ketiga tempat yang berbeda.
5. Pada salahsatu sisi dari tetesan darah tersebut ditetesi satu tetes anti sera, dengan cara yang sama diteteskan pula satu tetesan antara B dan AB pada dua tetesan darah yang lain.
6. Masing-masing tetesan antisera dan darah diaduk menggunakan ujung tusuk gigi secara terpisah.
7. Setelah diaduk dibiarkan beberapa saat. Kemudian mengamati yang terjadi pada masing-masing campuran darah dan atisera, mengamati campuran yang terjadi penggumpalan darah dan tidak terjadi penggumpalan darah.
Untuk menentukan Rhesus :
1. Satu tetes darah segar diteteskan di atas gelas objek.
2. Diteteskan satu tetes anti Rh serum didekat darah tersebut.
3. Tetesan darah dan anti Rh serum diaduk dengan menggunakan ujung tusuk gigi.
4. Mengamati dan mencatat yang terjadi penggumpalan dan yang tidak. (yang terjadi penggumpalan termasuk Rh+).
Sistem Tata Nama Makhluk Hidup
Sistem Tata Nama Makhluk Hidup
Segala hal memiliki sebutan atau nama. Nama antara lain di perlukan untuk memudahkan komunikasi. Misalnya, jika seseorang menyebut pisang, orang lain yang mengerti bahasa indonesia akan memahaminya. Karena nama berhubungan dengan bahasa yang digunakan manusia, nama berbagai spesies makhluk hidup mungkin sebanyak bahasa yang digunakan manusia. Contohnya, pisang dalam bahasa Jawa disebut “gedhang”, dalam bahasa Sunda disebut “cau”, dan dalam bahasa Inggris disebut “banana”. Berbagai nama untuk pisang tersebut bukanlah nama yang dimengerti secara luas (tidak universal). Penggunaan nama dengan bahasa yang tidak dimengerti secara luas dapat menimbulkan kebingungan dalam berkomunikasi.
Orgasism Nomenclature
Revisi Analisis Simulasi Metode Demonstrasi
Analisis Simulasi Metode Demonstrasi
Biosensor Yang Berbasis DNA (Genosensor)
Metode Demonstrasi
Soal Kap. Sel. Bio. SMA I (tugas akhir)
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Metabolisme Karbohidrat
Jaringan Pelindung Tumbuhan Dan Derivat Epidermis
Lapisan ini secara ontogeni berkembang dari 2 jaringan meristem yang berbeda.
Misal: Moraceae (Ficus elastica), Begoniaceae, Piperaceae, Chenopodiaceae. Velamen pada tanaman anggrek juga merupakan epidermis multiseriate. Hipodermis sel-selnya sering untuk menyimpanair disebut jaringan air/hidrodermis.
Macam-macam derivat epidermis:
Bentuk-bentuk sel epidermis, bermacam-macam, misalnya: seperti kubus/prisma, tidak teratur dari permukaan merupakan segi banyak, ada yang dindingnya berkelok-kelok tidak teratur, memanjang padaMonokotil.
Sifat-sifat sel epidermis:
Dinding luar epidermis biasanya mengandung kutin (senyawa lemak) terdapat di antara / dalam ruang inter fibrilar / inter miselar selulosa. Di sebelah luar dinding luar biasanya dilapisi dengan kutikula. Biasanya kutikula tidak dijumpai pada akar yang tumbuh aktif. Tebalnya kutikula tidak sama pada semua tumbuhan, umumnya lebih tebal pada tumbuhan yang hidup pada habitat kering. Pada permukaan kutikula sering dijumpai endapan lilin yang menyebabkan daun dan buah menjadi berkilat.
Dijumpai ada tanaman: Brassica, Dianthus, Saccharum, daun Musa untuk menjaga kelembaban permukaan.
Keterangan mengenai beberapa derivat epidermis:
- dinding pemisah tegak lurus panjang stoma
b) Perigenus: sel induk tidak sama, sel tetangga berasal dari sel yang terletak di sekitar sel induk penutup stoma
c) Mesoperigenus: sel penutup dan salah satu sel tetangga sel induknya sama, sel tetangga yang lain dari sel induk di sekitar s.i. penutup stoma.
2. TRIKOMA(TA) (Rambut Daun)
_ Papillae (papila): terdapat pada corolla/perhiasan bunga
Sel ini umumnya kurang memanjang dibandingkan sel epidermis yang lain. Rambut akar dibentuk pada akar muda, di luar daerah meristematik. Umumnya umur rambut akar singkat (beberapa hari). Dengan kematian rambut akar dan bila sel tidak mengelupas dinding sel epidermis menjadi bergabus dan berlignin.
_ Trikom sekresi garam: rambut seperti gelembung yang terdiri atas sel sekresi yang besar di ujung tangkai yang terdiri atas 1 atau beberapa sel. Misal : pada Atriplex portulacoides
Misal:
Di dalam sel trikoma umumnya tipis dan mengandung selulosa, tetapi ada yang mengalami lignifikasi sehingga dindingnya tebal.
_ Pada daun: untuk mengurangi besarnya penguapan, mengurangi gangguan hewan/manusia, meneruskan rangsang (trikoma kaya akan plasma)
_ Rambut kelenjar daun teh (Camellia sinensis) aroma pada air
3. SEL KIPAS/BULLIFORM CELL :
Jawaban UTS Kap. Sel. Bio. SMA I (MISKONSEPSI)
Jaringan Parenkim Pada Tumbuhan
1. Parenkim Asimilasi.
2. Parenkim Penimbun
3. Parenkim Air
4. Parenkim Udara
1. Parenkim palisade
2. Parenkim bunga karang/spons parenkim
3. Parenkim bintang/aktinenkim
4. Parenkim dengan ruang antar sel yang besar, disebut aerenkim
5. Parenkim lipatan
1. Schizogen (sisogen) :
2. Lysigen (lisigen) :
3. Rhexigen (reksigen) :
4. Schizolyzigen (skisolisigen) :